TEORI DAN PRAKTEK SEORANG PENYULUH PERIKANAN

Teori Dan Praktek Seorang Penyuluh Perikanan

Ah , Teori By Toguan Sihombing, S.Pi

TEORI DAN PRAKTEK SEORANG PENYULUH PERIKANAN - Ketika saya memiliki data riil puluhan ribu nyawa yang menjadi tanggungan, berarti saya sebenarnya sudah menjadi pejabat penting didaerah ini. Tentunya selain melayani kebutuhan hidup seperti makan, juga harus merealisasikan kesejahteraan dan kesehatan bagi mereka. Juga harus membuktikan adanya pembangunan infrastruktur yang cukup memadai. 
Penyuluh Perikanan
Penyuluh Perikanan


Kini, disaat mereka meningkat kebutuhannya, malah saya tak sanggup untuk memenuhinya karena adanya sesuatu hal yang "meleset" dari perkiraan semula.

Dalam tulisan ini saya adalah " Pejabat Penting " nya puluhan ribu ikan lele. Sebagaimana biasanya, saat pencalonan pejabat dulunya saya sudah mempunyai visi dan misi yaitu mensejahterakan masyarakat perlelean melalui pemenuhan dosis pakan mencapai 4%/bobot biomassa/hari, makanan yang mengandung protein tinggi antara 29-32%, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari dan malamnya 2 kali. 

Selain itu capaian hasil panen mencapai 2 kali lipat dari pejabat sebelumnya.

Disaat pertengahan jalan, ada bisik-bisik tetangga yang mengatakan saya hanya pandai berteori. Tapi itu entah betul apa sekedar kicauan burung. Sebab telinga saya tidak mendengar langsung, apalagi sejak saya jadi pejabat lele, saya sering terbang ke kota daripada berjalan berkotor berlumpur melihat wargaku di kolam. 

Sebab sebagai pejabat tak mungkinlah saya menyingsingkan lengan baju hanya sekedar ngurusin ikan karena itu sudah ada pegawai yang sudah digaji. Hal itu akan saya lakukan apabila ada acara seremonial atau ketika musim kampanye dulu. Dan Itu Kenyataan Yang ada.

Teori Dan Praktek Seorang Penyuluh Perikanan

Dari perjalanan kepemimpinan saya, prestasi sebenarnya sudah berjubel, namun saya tak memungkiri visi mensejahterakan lele tadi hanya sekedar teori, disaat sisa waktu jatah saya sebagai pejabat lele tinggal sekitar 2 tahun lagi, lele saja tak bisa saya wujudkan untuk sejahtera, karena jangankan untuk memberikannya pakaian, kebutuhan makan saja tak terpenuhi. 

Berbagai alasan saya sebenarnya cukup logis, misalnya karena gangguan iklim, target tak tercapai, dan sebagainya dimana sumber pendapatan yang seharusnya dari kekayaan sumberdaya alam mau tak mau karena visi yang meleset saya harus mengumpulkan sumber pendapatan dari pundak dan punggung mereka.

Itulah, terkadang jadi muncul pemikiran dibenak saya. Bila lele saja masih banyak yang tidak terwujud kesejahteraannya, apa iya mampu saya untuk memimpin puluhan ribu ikan nila, ikan mas, udang, dan ikan lainnya. 

Tapi ada aspirasi dari lele-lele yang kata lele lainnnya sebagai kelompok "lele penjilat" bahwa saya mampu dan layak untuk mengurus ikan yang lebih banyak karena saya memiliki kemampuan , pengalaman dan latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang yang diurus. Kata mereka para lele penjilat tersebut, nanti buat lagi visi misi yang baru.(TS)

0 Response to "TEORI DAN PRAKTEK SEORANG PENYULUH PERIKANAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close